RIJALUL HADITH

• Hadis menurut para ahli adalah segala riwayat yang berasal dari Rasulullah SAW iaitu berbentuk perkataan, perbuatan, ketetapan, sifat fisik dan tingkah laku beliau, baik sebelum diangkat menjadi Rasul ataupun sesudahnya.

• Menurut Imam Az-Zamakhsyari istilah hadis ini terjadi ketika saat meriwayatkan dan mengatakan bahawasanya dia telah menceritakan kepadaku sesungguhnya Nabi SAW telah bersabda.

• Permulaan disebut sebagai hadis kerana mengandungi pengertian sebagai khabar dan kisah, baik yang baru ataupun yang lama.

• Hal ini sejajar seperti apa yang dikatakan oleh Abu Hurairah RA kepada kaum Ansar yakni “apakah kamu ingin untuk saya kabarkan kepadamu tentang suatu kisah dari kisah-kisah zaman jahiliyah.”

• Ketika hadis sudah berkembang ke pelbagai daerah, namun setelah wafatnya Nabi SAW, terjadi sebuah konflik antara umat Islam itu sendiri, yakni antara kelompok Sayyidina Ali RA, kelompok Sayyidina Muawiyah dan kelompok Khawarij. Masing-masing mencari kesahihan dari Al-Qur‟an dan Hadis dan ketika mereka tidak mendapatkannya maka mereka pun mulai membuat hadis-hadis palsu.

• Pada masa ini baru terjadi adanya pemalsuan hadis yang terjadi pertama kali setelah tahun 40 H, yaitu tepatnya pada masa khalifah 'Ali bin Abi Thalib.

• Dalam usaha untuk memupuskan adanya hadis palsu atau maudu' supaya tidak berkembang semakin luas dan usaha untuk memeliharanya hadis-hadis Nabi SAW dari tercampur dengan yang bukan hadis, ada beberapa usaha untuk memelihara hadis nabi: 

​​

1. Memelihara sanad hadis, sikap ketelitian dalam menerima hadis Nabi SAW para sahabat dan tabi'in semakin berhati-hati dalam menerimanya terutama setelah terjadinya perpecahan umat Islam.

2. Meningkatkan kesungguhan dalam meneliti hadis.

3. Menyelidiki dan membasmi kebohongan yang dilakukan terhadap hadis.

4. Me​nerangkan keadaan para perawi.

5. Membuat kaedah-kaedah untuk memelihara hadis maudu'.

​​

• Dari sini muncullah kajian ilmu rijal hadis. Ilmu Rijal al-Hadis ialah ilmu untuk mengetahui para perawi hadis dalam ketelusan mereka sebagai perawi hadis.

• Keberadaan ilmu ini sangat penting untuk dipelajari, sebab di dalam hadis terdapat dua objek kajian yaitu matan dan sanad.

• Ilmu iniilah yang membahas tentang persoalan-persoalan yang terdapat di dalam sanad.